Kamis, 24 Oktober 2013

bismillah

Sang Pemimpi
hidup dari keluarga sederhana bukan pilihan
namun semua itu takdir yang di tentukan
kita tak akan bisa menghindarinya
kita tak bisa melawan takdir itu
            namun menyerah bukanlah jalan 
           kita masih terlalu muda tuk menyerah
          jangan karna kita anak yang sederhana
        kita tak berani untuk bermimpi
bermimpilah dan kejarlah cita-cita
jangan hiraukan yang menghalangimu
bangkitlah dan jadilah pemuda yang tangguh
yang terus berjalan di tengah badai
       kalahkan apa yang mehalangimu
      buanglah keragu-raguan dari hatimu
     buat orang yang menyayangimu bangga
    buat mereka sadar siapa engkau
buktikan kau bisa meraih kesuksesan
dari semua kekurangan-kekuranganmu
dari semua kelemahan dirimu
buktikanlah bahwa kaulah sang pemimpi
- See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf

Minggu, 23 Juni 2013

                       
                   pramukaku tercinta
pramukaku tercinta
kau yang membuatku begini
kau yang membuatku kuat
kau yang membuatku tegar
   pramukaku tercinta 
  kau selalu ada di hati kam
  di hati para anggota pramuka
  di hati pemuda yang semangat
meski sedikit peminat pramuka
namun kami kan selalu tegar 
karna pramuka itu kuat
dan pramuka itu terbaik
  pramuka bukan sembarang organisasi
  anggotanya gagah berani
  anggotanya kuat bernyali
  anggotanyapun bertanggung jawab
pramuka tak bisa di bandingkan
pramuka tak terkalahkan
jiwa pramuka di hati kami
akan selalu berkobar kobar
  kami datang membawa sejuta perubahan
  mempersiapkan sosok pemuda yang waras
  untuk hidup di dalam dunia yang edan
  jayalah pramukaku tercinta
                                                                                                                             
                                              karya  (anas budi utomo)
- See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf

Minggu, 12 Mei 2013

                                        Ibuku   Pahlawanku
dalam ketakutanmu kau berjuang
dalam kelelahanmu kau berusaha
dalam kekalahanmu kau coba bangkit
dalam masalahmu kau coba musnahkan
      entah apa yang kau fikirkan
      tak kau hiraukan takutmu 
      tak kau hiraukan lelahmu
      tak perdulikan nyawamu
sekian banyak darah tercurah
sekian banyak kringat bercucuran
sekian banyak tenaga kau tuangkan
sekian banyak pengorbanan kau berikan
      kaulah pahlawan dalam hidupku
      kaulah ibuku pahlawanku
      yang telah hadirkanku di dunia
      ibuku kaulah pahlawan sejatiku



                                                             (karya: Anas Budi Utomo) - See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf

Sabtu, 02 Maret 2013

                          Kehadiranmu



bahagia diriku mengenal dirimu

dirimu yang selalu ada untukku

untuk menemani diriku

dirimu yang buatku tersenyum

             kehadiranmu membawa

             sejuta kenangan indah

             sejuta kebahagian disaat

             kita bercanda & tertawa

bersama kita lalui 

sedih dan suka

tangis dan tawa

walau takjarang juga

             kita berdua bertengkar

             kita berdua saling diam

             tapi aku anggap semua itu

             hanyalah sebuah cobaan

kehadiranmu membawa bahagia

kehadiranmu membawa suka

kehadiranmu membawa tawa

aku cinta kamu selamanya




                                             (karya:Anas Budi Utomo)

- See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf

Kamis, 28 Februari 2013


 PERSAHABATAN

Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!” jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti
- See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf

contoh novel dealova

Cerita bermula dari seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, periang dan jago main basket. Gayanya sangat tomboy dan penampilannya sangat santai. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja sekaligus cuek. Apalagi semenjak ditinggal kedua orangtuanya ke New York lantaran ayah Karra bekerja sebagai diplomat di BKRI, dia sangat manja dengan Iraz, kakaknya.
Dealova
Kehidupan di sekolah dan di rumah inilah yang membawa Karra masuk dalam kehidupan dua pria yakni Dira dan Ibel. Dira yang jago basket pertama kali dikenal Karra di sekolah. Dira adalah anak pindahan yang baru sekolah di sekolahnya Karra. Perkenalan mereka di awali dari sebuah lapangan basket. Dira adalah sosok laki-laki yang sangat misterius di sekolahnya, bahkan ia menjadi sorotan para gadis di sekolah, karna kepandaiannya dalam bermain basket. Karra pun menjadi tertarik dengannya. Lalu Karra dan Dira terkadang latihan bermain basket bersama. Tetapi disela bermain basket, terkadang Dira sering membuat Karra kesal, karena Dira sangat ketus dan tidak bias berperilaku lembut terhadap Karr. Karra sangat tidak suka bila perlakuan Dira seperti itu. Dira pun seperti angkuh dan tidak bias menghomati orang lain. Sedangkan, Ibel yang jago gitar pertama kali dikenal Karra di rumah Karra ketika itu sedang latihan band dengan Iraz. Ibel adalah teman kuliah sekaligus sahabat karip kakak Karra, Iraz. Ibel sangat mempunyai sifat yang berolak belakang dengan Dira, Ibel tipe laki-laki yang murh senyum, dia juga sabar dan berperilaku halus terhadap wanita. Awal Ibel suka terhadap Karra dimulai saat Iraz menitipkan Karra padanya, karena Iraz harus melanjutkan kuliah di luar negeri, jadi intensitas mereka tuk bertemu pun sangat sering. Ibel mulai merasa nyaman dan jatuh cinta pada Karra. Lama-kelamaan Ibel sering antar jemput Karra ke sekolah dan mengajaknya beli ice ceam bersama.Lewat karakter dan cara berbeda, Dira dan Ibel berusaha menyampaikan rasa kasihnya kepada Karra. Bagi Karra, Dira yang sering ketus, galak dan kurang ajar seoalh selalu ingin menyakiti dirinya ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh perhatian dan senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran bila akhirnya Dira dipilih Karra menjadi pacarnya. Untuk itu, Ibel pun harus besar hati terhadap pilihan Karra. Karna ia sangat menyayangi Karra. Ibel sangat terpukul dengan keputusan Karra. Ibel khawatir kalau Dira adalah orang yang tidak tepat untuk Karra, karena dia mempunyai sikap yang keras. Tapi itulah kenyataannya, Ibel harus menerima. Tapi sayang, hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus. Pertengkaran kerapkali mewarnai hubungan mereka. Dira dan Karra sering kali berbeda pendapat. Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan tak lagi saling menyakiti.Disaat sedang menikmati masa-masa pacarn dengan Dira, Karra harus menghadapi kenyataan pahit, Dira tergolek taj b umurnya tidak akan berdaya di sebuah rumah sakit, semenjak dua hari tidak bertemu saat terakhir berkencan bersama. Karra baru mengetahui kalau Dira mempunyai penyakit yang susah untuk diesmbuhkan, Dira sudah di vonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya bias memandang wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani Dira di rumah sakit. Tapi masa itu tidak berlangsung lama. Pada akhirnya Dira meninggal karna sakit yang bersarang ditubuhnya. Karra sangat terpukul dan tidak rela jika Dira meninggalkannya tuk selama-lamanya. Karra baru menyadari bahwa sikap Dira ketus padanya karna Dira tidak ingin menyakiti orang yang disayanginya hanya untuk masuk ke dalam kehidupan Dira yang hanya tinggal menghitung waktu saja.Karra makin nangis terisak saat ia membacasurat terakhir yang ia terima dari mamanya Dira yang Dira buat sebelum ia meninggal. Isi suratnya seperti ini ..Karra,Maaf… karena selalu mebuatkamu marahMaaf… karena selalu membuat kamu benci sama akuMaaf… atas semua kepedihan yang aku timbulkanMaaf… karena selalu membuat kamu mengalah dalam segala halMaaf… karena aku selalu keras kepalaMaaf… karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupankuMaaf… karena aku harus pergi ninggalin kamuTerima kasih… karena kamu telah membuat hari-hariku indahTerima kasih… karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah yang pernah kulihatTerima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semngat untuk hidupTerima kasih… karena kamu selalu menganggap aku pintarTerima kasih… karena kamu mebuat aku sadar bahwa kita harus berjuang untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan kemauan kerasTerima Kasih… karena kamu memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupkuTerima Kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi akuKarena telah mengajari aku untuk mendoakan agarorang yang aku cintai bahagiaKarena telah mengubah hidupku yang kosongKarena telah menjadi satu-satunya orang yang bias membuatku mengalahKarena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bias aku kasih ke kamuKarena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang pernah masuk dalam kehidupankuTerima Kasih… karena kamu telah menjadi bidadariku selama iniAku nggak akan kemana-mana-Dira-Sepeninggal Dira, Karra berubah menjadi 180 drajat, dia menjadi pemurung sering nangis karena terus teringat Dira. Ibel berusaha menghibur Karra. Di saat masa berduka Karra, Ibel selalu mencoba menghibur Karra, dan akhirnya Karra merespon perhatian Ibel padanya. Dan pada suaru hari Ibel menunggu Karra di kapal pesiar di sana Ibel menyatakan cintanya kepada Karra dengan memberikan kejutan yang sangat tak di duga oleh Karra dan akhirnya Karra pun menerima cintanya Ibel.

- See more at: http://cimotivator.blogspot.com/2012/05/cara-membuat-tombol-share-di-blog.html#sthash.F89JCiK4.dpuf